Jumat, 17 Oktober 2014

LAPORAN PKL


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Hijauan merupakan sumber pakan utama untuk ternak ruminansia(sapi kerbau kambing dan domba).Untuk meningkatkan produksi perlu penyediaan hijauan pakan yang cukup baik kuantitas, kualitas maupun kontinuitasnya. Hijauan terdiri dari hijauan segar dan hijauan kering. Salah satu contoh hijauan kering adalah jerami padi yang di olah sebagai pakan ternak. Jerami padi merupakan limbah pertanian yang paling potensial dan terdapat hampir di seluruh daerah di Indonesia dengan produksi sekitar 52 juta ton bahan kering per tahun. Dari jumlah tersebut sebagian besar dihasilkan di Pulau Jawa dan Bali yaitu sebanyak 21 juta ton bahan kering per tahun.
Teknologi pengolahan pakan merupakan dasar teknologi untuk mengolah limbah pertaniani dalam pemanfaatannya sebagai pakan.Pengolahan pakan disini bertujuan untuk meningkatkan kualitas, utamanya efektifitas cerna, utamanya untuk ternak ruminansia serta peningkatan kandungan protein.Beberapa alternatif pengolahan dapat dilakukan secara fisik pencacahan, penggilingan atau pemanasan. Pengolahan cara fisik dan biologis memerlukan tenaga dan investasi yang cukup tinggi dan dalam skala besar, sering kali menjadi tidak berjalan. Cara kimia dengan amoniasi merupakan cara yang paling tepat dalam pengolahan ini, karena mudah dilakukan, murah, tidak mencemari lingkungan dan sangat efisien.
Potensi jerami padi khususnya di Indonesia sangat besar. Pada musim hujan para peternak tradisional dapat memberi sapinya dengan hijauan segar yang berlimpah, namun pada musim kemarau (paceklik) sebagian besar petani peternak memberi pakan ternaknya dengan jerami tanpa diolah. Meskipun jerami ini dapat di makan oleh sapi, namun sebagian tidak tercerna dan tidak akan menjadikan gemuk bagi ternaknya. Hal ini dikarenakan jerami padi mempunyai serat kasar yang tinggi (35 – 40%) dan protein yang rendah (3 – 4%).Dengan produksi lebih dari 26 juta ton pertahun (di Indonesia), maka sangatlah sayang kalau potensi jerami ini diabaikan.

Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak sapikarbaukambingdan domba agar dapat berdayaguna diperlukan suatu teknologi yang sederhana dan mudah dalam mengerjakannya, tetapi tetap berkualitas. Teknologi tersebut antara lain melalui amoniasi. Amoniasi merupakan teknik perlakuan kimiawi dengan penambahan unsur N dari urea yang ditambahkan pada jerami, sehingga terjadi poses perombakan struktur jerami yang keras menjadi struktur jerami yang lunak, untuk meningkatkan daya cerna (digestibility) dan meningkatkan jumlah jerami yang dimakan oleh sapi.
Prinsip dalam teknik amoniasi ini adalah penggunaan urea sebagai sumber amoniak yang dicampurkan ke dalam jerami. Amoniasi dapat dilakukan dengan cara basah dan cara kering. Cara basah yaitu dengan melarutkan urea ke dalam air kemudian baru dicampurkan dengan jerami. Sedangkan cara kering ureanya langsung ditaburkan pada jerami secara berlapis. Pencampuran urea dengan jerami harus dilakukan dalam kondisi hampa udara (an-aerob) dan dibiarkan/disimpan selama satu bulan. Urea dalam proses amoniasi berfungsi untuk menghancurkan ikatan-ikatan lignin, selulosa, dan silica yang terdapat pada jerami, karena lignin, selulosa, dan silica merupakan faktor penyebab rendahnya daya cerna jerami.Salah satu tindakan yang harus dilakukan adalah mencari teknologi pakan yang mudah, murah, dan ekonomis. Amoniasi merupakan salah satu pilihan terbaik.Prinsip amoniasi adalah penggunaan urea sebagai sumber amoniak yang dicampurkan dalam jerami. Amoniasi bisa dilakukan dengan cara basah dan kering.
Pakan juga merupakan komponen produksi dengan biaya yang terbesar.Biaya pakan dapat mencapai 60-80% dari biaya produksi. Dengan biaya pakan yang sangat besar tersebut membuat peternak kebingungan dalam mengatur pemerian pakan. Apabila pakan diberi dengan porsi yang sedikit maka produktivitas ternak khususnya sapi bali akan menurun. Sebaliknya jika pakan diberikan dalam porsi yang banyak, peternak harus mengeluarkan biaya yang cukup besar.

Berdasarkan uraian di atas maka perlu adanya (PKL) yang berguna untuk mengetahui cara pembuatan pakan yang tepat guna mengurangi biaya pakan dgn menggunakanPenerapanTeknologi Pengolahan Limbah Jerami Padi (Amoniasi) Pada Ternak Sapi Bali Dikandang Kelompok Terasna Desa Bagu Kec Pringgarata Lombok Tengah-NTB.


1.2.Tujuan Dan Kegunaan PKL
                1.2.1.Tujuan PKL
                        Praktik kerja lapang ini bertujuan :
1.         Untukmenerapkan ilmu peternakan yang telah di peroleh dan di praktikan langsung di tempat PKL
2.         Pembuatan amoniasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas jerami yang rendah.menjadi jerami yang kandungan nutrisinya memadai dan daya cernanya tinggi
3.       Untuk meningkatkan keterampilan dan memperoleh pengalaman kerja dalam  bidang peternakan khususnya dalam membuat pakan dari jerami padi yang di amoniasi  untuk pakan Sapi Bali berupa hijauan kering (jerami padi yangdi amoniasi).

1.2.2.Kegunaan PKL
Praktik kerja lapang iniberguna untuk:
1.       Amoniasidapat memperoleh wawasan dan pengetahuancara membuat pakan dengan menggunakan jerami.
2.       Dapat mempraktekkan secara langsung cara pembuatan pakan dengan jerami sehingga bisa digunakan sebagai pakan ternak.
3.       Sebagai kajian dan informasi bagi yang memerlukan. 


BAB II
KEGIATAN PERAKTIK KERJA LAPANG
2.1.Waktu dan Lokasi PKL
Praktik Kerja Lapang ini dilaksanakan di Kandang Kelompok Terasna Desa Bagu Kabupaten Lombok Tengah-NTB.Kegiatan praktik kerja lapang ini dilaksanakan mulai tanggal 01 novembers/d 15 desember 2013 dan setiap hari dilakukan 4sampai 7 jam per hari.

                  
Gambar.1-2.Lokasi PKL
2.2.Metode Pelaksanaan
2.2.1.Metode Pelaksanaan PKL
Metode Praktik Kerja Lapang ini dilaksanakan dengan sistem magang kerja, mengikuti aktivitasyang diarahkan oleh fasilitator.Untuk mendapatkan data dan informasi mengenai topik/judul yang berkaitan, PKLdilakukan dengan metode wawancara/diskusiobservasidan bekerja langsung ditempat PKL.


Adapun macam kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu:
1.                  Membuat pakan  dengan jerami padi dan di olah menjadi jerami amoniasi sebgai pakan pada sapiBaliyang tidak mencakup  dari perencanaan (penyediaan bahan baku).
2.                  Pelaksanaan (pemberian pakan yang  berupa hijauan kering seperti (jerami padi yang diamoniasi)pengawasan dan evaluasi.
3          Ikut melakukan kegiatan yang berlangsung yang terjadi di tempat PKL.



1.      Wawancara Dan Diskusi
Metode ini dilaksanakan dengan mewancarai fasilitator selaku ketua kandang kelompok dan pemilik peternak.kegiatan dilakukan pada waktu pagi dan sore hari serta diskusi dengan peternak disela-sela pekerjaan untuk melengkapi data yang masih di anggap perlu.

2.      Observasi
            Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara lansung pada setiap kegiatan yang dilakukan di kandang Kelompok Terasna Bagu.

3.      Bekerja DiTempat PKL
   Kegiatan ini dilakukan dengan cara ikut bekerja membantu para peternak dalam setiap kegiatan mulai dari pengumpulan pakan jerami,pemberian pakan,pemberian minum, dan membersihkan kandang.
           




2.3.Bentuk dan Macam Kegiatan PKL

Kegiatan PKL yang dilaksanakan secara rutin setiap hari yaitu mulai dari pegambilan pakan pemberian pakan pemberian minum membersihkan kandang dan sekitar area kandang.

2.3.1.      Kegiatan secara umum
     Kegiantan yang dilakukan dikandang kelompok Terasna adalah membersihkan kotoran sapi membersihkan sisa pakan memberi pakan dan member air minum.

2.3.2. Penyiapan pakan     
               Penyiapan bahan baku pakan yang berupa jerami padi diperoleh dari berbagai tempat yaitu dari sawah yang telah panen padi diantaranya sawah di sekitar daerahNarmada Bagu dan Periggarata Jerami padi diangkut dengan menggunakan mobil pick up dan dibawa ke lokasi PKL.

2.3.3.Pemberian pakan dan minum
               Pemberian pakan dan air minum dilakukan pagi siang dan sore hari,sedangkan pemberian pakan penguat (konsentrat).tidak di berikan.

2.3.4.Pemampaatan limbah ternak
               Untuk pemamfaatan limbah ternak kegiatan yang dilakukan yaitu mengolah kotoran menjadi pupuk organik.Kotoran diperoleh dari hasil membersihkan kotoran di dalam kandang dan di campurkan dengan abu sekam dan di aduk sampe merata dan ditumpuk dan didiami selama 30 hari.


Gambar 3-4.Penyiapan bahan baku


2.3.5.Pengolahan
            Sebelum diberikan pada ternak, bahan baku pakan berupa jerami dicacah secara manual menggunakan parang dengan ukuran ±20 – 30 cm kemudian diolah guna meningkatkan palatabilitas.

2.4.Langkah-Langkah pengolahan jerami (amoniasi)

a)    Menyediakan jerami
              Alat dan bahan yakni:
-     Air sebanyak 20 liter.
-     Urea sebanyak 1,2 grm.
-     Jerami yg sudah di cacah 20 kg.



2.4.1.Proses pembuatan
-          Air (20 liter) yang ditampung dalam bak plastik sebanyak 2 buah kemudianditambahkan urea sebanyak 1,2 gr di larutkan ke dalam air lalu diaduk hingga homogen.


b)      Cara pembuatan jerami amoniasi
              Jerami yang sudah di cacah ukuran 20-30 cm kmudian di masukkan ke dalam plastik lalu di timbang sebanyak 5 kg dan di siram dengan air yang sudah di campur dgn urea tersebut dalam penyimpanan membutuhkan waktu selama 21 hari.



Gambar 5-6.Pencacahan  jerami




Tabel.1. Macam kegiatan dikandang
No
Kegiatan
Waktu pelaksanaan

1
Menganambil jerami
Setiap hari

2
Mencacah jerami

Setiap hari
3
Memberi pakan

Setiap hari
4
Member air minum
Setiap hari

5
Membuat jerami amoniasi

Setiap hari
6
Membersihkan kandang
Setiap hari



2.4.Manfaat Kegiatan PKL
Manfaat PKL yang dilakasanakan adalah;
2.5.1.Bagi Mahasiswa
1.Menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam hal membuat pakan dengan jerami yang diamoniasi.
2.Sebagai wahana bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang diproleh dibangku kuliah.

2.5.2.Bagi Lembaga (Fakultas)
1.Adanya kerja sama yang baik antara tempat PKL dan fakultas (mahasiswa terkait) serta Dosen pembimbing PKL dan pengurus Fakultas Peternakan UNRAM.

2.Mahasiswa dapat berbagi ilmu dengn mahasiswa lainnya dalam bidang pembuatan pakan.

2.5.3.Bagi Tempat PKL
Adapun Manfaat bagi tempat PKL yakni Mahasiswa dapat memmberi motivasi dan berbagi ilmu dengan pegawai di tempat PKL.


























AB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PKL

3.1.         Profil Lokasi PKL

·       Nama lokasi PKL        : Kandang kelompok Terasna.Desa Bagu.
·       Bidang usaha              : Breeding (pembibitan sapiBali) dan penggemukan
·       Tahun didirikan           : 2010
·      Letak                           : Kelurahan Medas Desa Bagu Kec pringgarata
 Lombok Tengah-NTB.

3.2.         Gambaran Umum Peternak
KandangkelompokTerasna terletak di dusun Medas Kec.Peringgarata.Lombok Tengah-Nusa Tenggara Barat Dengan Batasan Geografis
·         Sebelah utara               :DusunMedas
·         Sebelah timur              :DusunPeneguk
·         Sebelah selatan            : Dusun Peneguk
·         Sebelah barat               : Dusun Karang Baru


3.3.         Topografi
Kandang kelompok Terasna ini terletak di salah satu wilayah datar dikabupaten Lombok tengah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) adapun lokasi peternak ini dengan luas 3 are.letaknya di tenagh dusun Medas  sebelah timur jalan aspal.




3.4.         Perkandangan
                   Pada Kelompok peternak ini terdapat 2 buah kandang kandang 1 (satu)  dengan panjang 16 dengan lebar 3 meter  untuk kandang sapi 15 ekor induk dan 11 ekor anak dan kandang dua 11digunakan untuk sapi pembibitan yang mempunyai panjang yang sama masing masing kandang di tempati oleh sapi pembibitan sebanyak 21 ekor sapi betina sebanyak 15 ekor dan dan sapi jantan sebanyak 1 ekor ditempat yang sama.di sebelah selatan kandang terdapat sumber air yang di tamping di sebuah penampungan yang berasal dari air sumur.digunakan sebagai air minum ternak dan tempat untuk memandikan sapi serta keperluan lain nya.seperti member minum dan memandikan ternak.berikut adalah gambar kandang  kelompok Terasna.


Gambar 7.Lokasi PKL

a.     Letak Kandang
·         Berdekatan dengan kebun
·         Berjarak dgn jalan aspal
·         Air limbah tersalur dengan baek dan mau dijadikan biogas

b.     Konstruksi
            Merupakan kandang atap tertutup sehingga memiliki sirkulasi udara yang kurang baik dengan mempunyai tempat penampungan kotoran dan kandang di kandang kelompok Terasna berbentuk tail to tail.
c.lantai
·         Lantai terbuat dari semen permukaan tidak terlalu kasar.namun ada beberapa tempat lantai masih menggunakan lantai tanah sehingga urin dan kotoran lainnya tergenang didalamnya.
·         Lantae memiliki selokan.
·         Lantai miring kira-kira kemiringannya ±2-3 cm.


Gambar 8.Keadaan lante kandang




d.Kerangka
·         Kerangka terbuat dari bambudan kayu.
·         Dinding terbuat dari tembok.

e.Atap
·  Terbuat dari asbes.
·     Kemiringan atap ± 30 cm
·     Bentuk atap kandang yaitu bentuk segi tiga (model atap gable).

f.Tempat pakan dan minum
        Tempat pakan berupa tembok dan ada juga yang masih menggunakan bambu sedangkan tempat minum terbuat dari pelastik (ember).
Gambar 9-10.Bentuk tempat pakan
g.Bentuk Organisasi
Seteruktur Organisasi Dikandang Kelompok Terasna Bagu adalah Sebagai Berikut:
Tabel 2.Seteruktur Organisasi Kelompok Ternak Terasna.
NO
NAMA

JABATAN
1
H.MAKRIPATULLAH


KETUA KELOMPOK
2
MUKSIN

SEKERTARIS
3
SAGIR

BENDAHARA
4
SUKRI

ANGGOTA
5
H.BANUN

ANGGOTA
6
H.ZAINI

ANGGOTA
7
PA,AT

ANGGOTA
8
SAHRI


ANGGOTA
9
UTI


ANGGOTA
11
ASMUNI


ANGGOTA







BAB IV
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN

4.1.Permasalahan
Dalam usaha peternakan ataupun usaha lainnya tidak terlepas dari masalah yang dapat merugikan peternak dan masyarakat disekitarnya.

Masalah masalah yang timbul dalam usaha peternakan yang terjadi pada kandang kelompok Terasna khususnya dibidang pengelolaan pakan yaitu sebagai berikut:
1.    Lokasi pengambilan hijauan atau pakan jauh dari kandang kelompok.
2.    Masih mengandalkan ketersediaan hijauan segar dalam pemberian pakan.
3.    Teknologi pengolahan pakan belum jalan/jarang digunakan.
4.    Pembagian tugas anggota kelompok dalam pengelolaan peternakan belum ada.

4.1.1.Pemecahan Masalah
            Pemecahan masalah dari permasalahan yang ada yaitu:
1.  Lokasi pengambilan hijauan atau pakan jauh dari kandang kelompok hal ini sangat merugikan peternakan dari segi waktu dan teranseportasi sebaiknya peternak menanam hijauan berupa rumput atau legume di sekitar area kandang sehingga dengan itu peternak dapat dengan mudah mengambil hijauan.
2.  Pemberian hijauankering seperti jerami padi yang di mamoniasi pada Kandang Kelompok Terasna masih jarang di lakukan bahkan di Kandang kelompok ini anggotanya masih memberikan hijauan segar.Padahal jerami padi yang di amoniasi.Pembuatan ini sangat mudah di buat dan ketersediaannya cukup banyak untuk diberikan pada sapi yang ada di kandang kelompok.
3.  Penggunaan teknologi pakan di kandang Kelompok Terasna masih belum digunakan atu di mampaatkan oleh peternakpadahla teknologi untuk pengolahan pakan sangat banyak Contohnya pengolahan jerami kering dapat di olah menjadi silase dan waper jerami.
4.  Pembagian tugas setiap anggota kelompok dapat dilakukan dengan cara membagi bagi tugas dalam menejmen pemeliharaan misalnya setiap anggota dapatmengerjakan salah satu pekerjaan yang ada dalam peternakan Contohnya anggota kelompok ada yang berperan dalam Pengolahan pakan dan ada juga yang berperan dalam engolahan kotoran ternak.












BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1.Tahapan Persiapan
5.1.1.Pengenalan Peternakan
Kegiatan yang dilaksanakan setelah seminggu adalah kegiatan yang difokuskan pada bidang kajian PKL masing-masing yaitu Penerapan Teknologi Pengolahan Limbah Jerami Padi Pada Sapi Bali berupa urea jerami dimana kegiatannya yaitu penyediaan pakan, pemberian pakan, pengadaan air minum, penanganan ternak, penanganan limbah, dan pembersihan kandang dan lingkungan.
Peternak yang sebagai anggota dikandang kelompok Terasna merupakan penduduk asli di daerah tersebut dan sebagian besar di kandang kelompok Terasna berternak sapi merupakan pekerjaan sampingan akan tetapi ada juga yang sebagai mata pencariannya.
Jerami padi merupakan limbah pertanian dari hasil panen padi yang kebanyakandibakar oleh petani tanpa memanfatkannya.Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia.Penggunaan jerami padi sebagai makanan ternak telah umum dilakukan di daerah tropik, terutama sebagai makanan ternak pada musim kemarau.Tetapi penggunaan jerami padi sebagai makanan ternak mengalami kendala terutama disebabkan adanya faktor pembatas dengan nilai nutrisi yang rendah yaitu kandungan protein rendah, serat kasar tinggi, serta kecernaan rendah. Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan baru mencapai 31-39%, sedangkan yang dibakar atau dikembalikan ke sawah sebagai pupuk 36-62%, dan sekitar 7-16% digunakan untuk keperluan industry.

Selama inipenggunaan jerami padi hanyalah diberikan langsung kepada ternak saja. Jika  dilihat dari nilai nutrisinya, jerami padi ini  mempunyai kandungan protein 3,5 – 4,5%, lemak 1,4 - 1,7 %, serat kasar 31,5 – 46,5%, abu 19,9 – 22,9%, kalsium  0,19%, fosfor 0,1% dan BETN 27,8 – 39,9%. Dengan demikian karakteristik jerami padi sebagai pakan ternak tergolong hijauan bermutu rendah.
Meskipun tekhnologi jerami urea (amoniasi)telah di kembangkan, jerami yang merupakan pakan sampingan di Kandang kelompok terasna ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, diperlukan pakan tambahan berupa konsentrat yang mampu melengkapi nilai gizi jerami yang di amoniasi  itu sendiri.

Tabel3.Daftar Nama Anggota Kelompok Terasna.
NO
Nama anggot
Jenis kelamin
Umur (tahun)
Pendidikn
Alamat
1
Asmuni
L
35

SMA
Medas
2
Muksin
L
38

SD
Medas
3
Sager
L
42

SMP
Medas
4
Sukri
L
43

SMA
Medas
5
H Banun
L
50

SD
Medas
6
H Zaini
L
52

SD
Medas
7
Pa,at
L
38

SMA
Medas
8
Sahri
L

40
SMA
Medas
9
 Uti
      L
    34


SMA
Medas











5.1.2.Pengenalan Pakan
Pakan yang diberikan pada sapi bali dikandang kelompok Terasna Bagu kebanyakan berupa hijauan yaitu,rumput Lapangan dan legume dan limbah industry pertanianseperti jerami serta pakan yang diberikan pada sapi dikandang kelompok Terasna Bagu berpariasi antara sapi satu dengan sapi yang lain tergantung dari pemilik sapi yang memberikan pakan.




Gambar 11.Pencacahan jerami

5.2.Tujuan dan Kegunaan
5.1.1.Tujuan Kegiatan PKL
Adapun tujuan dari PKL ini adalah;
1. Untuk menerapkan ilmu peternakan yang telah diperoleh dan dipraktikan langsung di tempat PKL
2. Untuk meningkatkan keterampilan dan memperoleh pengalaman kerja dalam bidang peternakan khususnya pemberian pakan Sapi Bali berupa hijauan kering jerami padi yang di amoniasi.
5.1.2.Kegunaan Kegiatan PKL
Adapun Kegunaan dari PKL ini adalah;
1.Dapat memperoleh wawasan dan pengetahuan tentang pengolahan pakan dari limbah padi.
2.Dapat mempraktikkan secara langsung pengolahan pakan untuk ternak Sapi Bali.
3. Sebagai kajian dan informasi bagi yang memerlukan.





















BAB VI
PENUTUP

6.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan PKL dikandang kelompok Terasna dengan kajian” pembuatan pakan dengan jerami yang di amoniasi pada sapi Bali kesimpulan yang dapat di ambil yaitu:
1.Peternak yang ada dikandang kelompok Terasna Bagu melakukan usaha peternakan sapi sebagai atau sebagai tabungan.
2.Jumlah ternak sapi yang ada dikelompok ternak Terasna Bagu sebanyak 26 ekor.
3.Jenis pakan yang diberikan oleh peternak dikandang kelompok Terasna yaitu berupa hijauan seperti rumput lapangan,rumput gajah,daun singkong,jerami padi segar dan jerami padi yang di amoniasi.
4.Pemberian pakan pada sapi Bali dikandang kelompok Terasna belum menggunakan setandar bobot badan.
               

6.2.Saran

       Adapun saran dari laporan PKL ini adalah:
1.      Para peternak dikandang kelompok Terasna diharapkan dalam pemberian pakan menggunakan standarbobot badan yaitu pemberian pakan berdasarkan bahan kering 3 % dari bobot badan atau dalam keadaan segarsegar 10-15 %.
2.      Sebaiknya pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari.
3.      Perlu peremajaan kelompok dalam upaya memperbaiki administrasi dan pembuatan awik-awik agar kegiatan kelompok lebih terarah sesuai kesepakatan.
           



DAFTAR PUSTAKA

Administrator, 2010.Fermentasi Jerami untuk Pakan Sapi.BPPT Sumatera Barat.http://sumbar.litbang.deptan.go.id diunduh 4 Maret 2012

Anonimous, 2012.Determine The Characteristics of Good Silage and The Stepsin Producinghttp://forages.oregonestate.edu/nfgc/eo/onlineforagecurriculum/instructurmaterials/availabletopics/mechaninalharvest/silage
Parakkasi, A. 1999.Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminant.  UI Press. Jakarta.
Saribuang, M dkk.2000.  Pemanfaatan Probiotik dalam Fermentasi Jerami Sebagai PakanSapi Bali Di Musim Kemarau.Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Gowa. GowaDiposkan oleh hariyatun

























LAMPIRAN










lampiran 2
Data Pribadi Mahasiswa PKL

Nama                     : SAEPUL BAHRI
NIM                      : B1D 010 190
TTL                       : Monggas,31 Desember 1986
Agama                   : Islam
Jurusan                  : S1.Ilmu Peternakan
Fakultas                 : Peternakan
Universitas            : Mataram
Total SKS             : 94
IPK                       : 2,18
Alamat                  :Jln Peraya Kopang Darmaji Monggas Lombok Tengah-NTB
No. Tlp/ Hp           : 081907812007






Lampiran 3


7





8






4
3




1
6

2
5






Gmbar.Denah kandang
Keterangan :
1.Berugak                                     6.Penamungan kotoran
2.Sumur                                       7.Kandang  anak  sapi
3.Rumah                                       8.Kandang sapi dewasa.
4.Gudang5.Berugak

Lampiran 4

Tabel 3.Anggota-anggota Peternak di Kandang KelompokTerasna.
No
Nama anggota
Jeniskelamin
Umur (tahun)
Pendidikn
Alamat
1
ASMUNI

L


35
SMA
Medas lauk
2
MUKSIN

L


38
SD
Medas lauk
3
SAGER

L


42
SMP
Medas daye
4
SUKRI

L


43
SMA
Medas timuk
5
H BANUN

L


50
SD
Medas baret
6
H ZAINI

L


52
SD
Medas daye
7
PA,AT

L


38
SMA
Medas daye
8
SAHRI

L


40
SMA
Medas timuk
9
UTI
L


34
SMA
Medas lauk




PENERAPAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH JERAMI PADI (AMONIASI) PADA TERNAK SAPI BALI DI KANDANG KELOMPOK TERASNA DESA BAGU KEC,PERINGGARATA LOMBOK TENGAH-NTB


Oleh
  Nama mahasiswa             : SAEPUL BAHRI
NIM                                   :B1D 010 190
Prog.Studi Jurusa          :PETERNAKAN


Telah Dipertanggung Jawabkan Didepan Tim Penilai
Dandinyatakan Berhasil Pada:



Tim Penilai,



Dr.Ir,IMRAN,M.Si                                              Ir.H.Mastur,M.Si
NIP:19620104 1986031005                         196112311987031012


1 komentar:

  1. keren gan, ane titip juga yak
    http://aminmaulani.blogspot.co.id/2015/05/contoh-proposal-aplikasi-android-dan.html

    BalasHapus